Juhaini: Inflasi Pangkalpinang Stabil, Pertumbuhan Ekonomi Tertinggi di Babel

Nasional271 views

Pangkalpinang | Jejakkriminal.com- Inflasi Kota Pangkalpinang tercatat terkendali dengan angka 1,75 persen, berada di bawah target nasional sebesar 2,5 persen ±1 persen. Sementara itu, pertumbuhan ekonomi kota ini tercatat 8,81 persen, lebih tinggi dibanding rata-rata nasional yang mencapai 5,12 persen.

Hal tersebut disampaikan Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kota Pangkalpinang, Juhaini, yang mewakili Wali Kota Pangkalpinang dalam Rapat Pengendalian Inflasi Daerah bersama Menteri Dalam Negeri dan Menteri Koperasi melalui Zoom Meeting, Senin (27/10/2025) di Ruang Rapat Sekda Kantor Wali kota Pangkalpinang.

“Secara umum, inflasi Kota Pangkalpinang terkendali dan berada di bawah target nasional. Pertumbuhan ekonomi kita pun menunjukkan tren positif di atas rata-rata nasional,” ujar Juhaini.

Ia menjelaskan, hasil evaluasi Kementerian Dalam Negeri menyoroti dua hal utama, yakni perkembangan inflasi triwulan II dan pertumbuhan ekonomi nasional. Secara nasional, inflasi triwulan II tercatat 2,6 persen, dengan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,12 persen.

Menurut data Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Pangkalpinang, penyumbang utama inflasi di kota ini berasal dari kelompok makanan, minuman, dan tembakau dengan andil sebesar 0,40 persen, serta inflasi kontribusi 1,87 persen.Komoditas yang paling berpengaruh terhadap inflasi antara lain daging ayam ras (0,08 persen), cabai merah (0,13 persen), dan emas perhiasan (0,38 persen).

Juhaini menambahkan, pemerintah kota terus memantau pergerakan harga bahan pangan di pasar dan menyiapkan langkah antisipatif, termasuk pelaksanaan pasar murah untuk menjaga stabilitas harga menjelang akhir tahun.

“Kami tetap memantau komoditas yang berpotensi naik harga. Jika diperlukan, akan dilaksanakan operasi pasar atau pasar murah guna menjaga daya beli masyarakat,” katanya.

Selain itu, program makan bergizi gratis juga dinilai memberi dampak positif terhadap perekonomian lokal. Menurut Juhaini, meningkatnya permintaan bahan pangan dari pelaksanaan program tersebut turut menggerakkan ekonomi masyarakat.

“Program makan bergizi gratis mendorong peningkatan pembelian bahan pangan dari pelaku usaha lokal. Dampaknya terlihat pada pertumbuhan ekonomi yang ikut naik,” ujarnya.

Meski demikian, Juhaini mengakui masih ada komoditas yang mengalami fluktuasi harga, seperti telur ayam dan cabai merah. Pemerintah akan terus melakukan pemantauan serta berkoordinasi dengan instansi terkait agar harga tetap stabil.

Dengan capaian inflasi yang terkendali dan pertumbuhan ekonomi yang meningkat, Pemerintah Kota Pangkalpinang optimistis perekonomian daerah akan terus membaik di sisa tahun 2025. (**)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed