Edi Nasapta Wakil Ketua DPRD Babel: Perpecahan Pimpinan Ancam Kondisi ASN dan Investasi

Nasional108 views

Wakil Ketua DPRD Babel dari Fraksi Nasdem, Edi Nasapta. (Foto:  istimewa) 

PANGKALPINANG| Jejakkriminal.com – Keretakan hubungan yang berkepanjangan antara Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) telah menimbulkan kekhawatiran serius di berbagai kalangan, terutama mengenai dampak terhadap stabilitas daerah.

Wakil Ketua DPRD Babel dari Fraksi Nasdem, Edi Nasapta, menyuarakan keresahan tersebut kepada awak media pada Rabu (23/7) lalu. Ia menilai, dampak dari perseteruan ini sudah mulai terasa, khususnya di kalangan Aparatur Sipil Negara (ASN).

“Dampak pertama sekarang sudah mulai dirasakan. Jadi para birokrat dan lain sebagainya, termasuk DPRD sendiri, ada keresahan,” kata Edi Nasapta,

Edi menjelaskan bahwa meskipun para ASN tidak secara gamblang menyatakan kegelisahan mereka, keresahan itu pasti ada.

Lebih lanjut, Edi menjelaskan bahwa keresahan muncul karena para ASN merasa bimbang dan tidak yakin harus mengikuti arahan siapa di antara kedua pimpinan eksekutif tersebut.

“Wakil Gubernur punya tugas dan fungsi untuk dikerjakan, tapi orang mau ikut Wakil Gubernur, kelak dimarahi sama bosnya. Ini hanya misal, berarti kan timbul keresahan, itu dampaknya,” ujarnya,

Legislator tersebut juga mengungkapkan kekhawatirannya bahwa kisruh ini akan menarik perhatian negatif dari pemerintah pusat, yang berpotensi memandang Babel sebagai daerah yang tidak stabil.

“Nanti kita dianggap pusat, daerah kita ini tidak stabil. Masa’ pucuk pimpinan berantem,” tuturnya.

Yang lebih mengkhawatirkan lagi adalah potensi terjadinya konflik horizontal di tengah masyarakat, mengingat masing-masing pihak memiliki pendukung dan merasa paling benar.

“Kalau terjadi konflik horizontal, akan besar urusannya,” tegas Edi.

Ia bahkan menyoroti isu sensitif yang mulai muncul di masyarakat:

“Ini sekarang sudah timbul seolah-olah ada bahasa Belitung mau pisah segala macam, hanya gara-gara hal itu.” Edi menyampaikan hal tersebut dengan nada sesal.

Mengingat potensi dampak negatif yang kian meluas, Edi Nasapta berharap kedua belah pihak dapat segera menyelesaikan masalah ini melalui dialog dan duduk bersama.

Ia juga menyoroti dampak serius terhadap iklim investasi di Babel.

“Terus yang lebih tidak bagus lagi, investasi takutlah masuk,” katanya.

Edi menambahkan bahwa ia dan pimpinan lain tidak ingin mencampuri urusan internal kedua belah pihak. Namun, jika situasi terus berlanjut tanpa penyelesaian, ia menyatakan kesiapannya untuk memprakarsai pertemuan sebagai pihak penengah.

“Kami tidak mau masuk dalam wilayah mereka sebetulnya, tapi kalau memang terpaksa, saya akan memprakarsai untuk mengobrol sama pimpinan lain untuk mulai masuk sebagai pihak penengah,” tegasnya.

Pada akhirnya, Edi Nasapta berharap masalah ini dapat segera terselesaikan dengan baik agar Provinsi Bangka Belitung dapat kembali fokus pada agenda pembangunan daerah yang lebih mendesak

Lanjut Edi “Semoga selesai dengan baik dan tidak melulu kita ini hanya mengurus hal-hal seperti ini. Banyak hal lain yang sudah menganga di depan yang harus kita benahi bersama eksekutif dan legislatif.” Tutupnya.

(**)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed