TNI Gelar Latihan Berskala Besar di Babel  

Nasional71 views

Babel| Jejakkriminal.com- TNI menggelar latihan berskala besar di Bangka Belitung. Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin bersama Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bahlil Lahadalia, Jaksa Agung ST Burhanuddin, Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Keuangan (BPKP) Muhammad Yusuf Ateh, dan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto menyaksikan secara langsung pelaksanaan Latihan TNI Terintegrasi 2025 itu dari Titik Tinjau Desa Mabat, Kabupaten Bangka, Bangka Belitung, Rabu (19/11).

Kepala Pusat Penerangan TNI Mayjen (Mar) Freddy Ardianzah melalui keterangan tertulisnya mengatakan, latihan besar ini melibatkan 41.397 personel dari tiga matra.

“Latihan menjadi bukti nyata soliditas, kesiapsiagaan, dan kemampuan TNI dalam menghadapi spektrum ancaman, termasuk ancaman terhadap sumber daya alam strategis milik bangsa,” kata Freddy.

Selain meningkatkan profesionalisme dan kesiapan tempur prajurit TNI, latihan terintegrasi ini turut memuat operasi militer selain perang (OMSP) yang menguatkan legitimasi dan peran TNI di tengah masyarakat, terutama pada wilayah yang memiliki potensi konflik kepentingan seperti kawasan hutan dan sektor pertambangan.

Di antaranya puluhan kendaraan taktis (rantis) Maung, 15 drone taktis, 3 Kapal Perang Republik Indonesia (KRI), 2 Kapal Angkatan Laut (KAL), 1 sea rider, 5 Rigid Hull Inflatable Boat (RHIB), 4 Rigid Bouyancy Boat (RBB), 1 helikopter Bell TNI AL, 3 pesawat tempur F-16 untuk bombing, 2 pesawat C-130 Hercules, 1 pesawat angkut CN-295, 1 pesawat Boeing AI-7303 intai, 3 helikopter Caracal dan Super Puma, serta 3 pesawat Boeing VIP.

“Penggelaran kekuatan besar ini menegaskan bahwa perlindungan sumber daya alam merupakan bagian integral dari tugas menjaga kedaulatan negara, bukan semata aspek penegakan hukum,” ujar Kapuspen TNI.

Dalam rangkaian kegiatan, Menhan bersama Panglima TNI turut menyaksikan demonstrasi serangan udara langsung (SUL) oleh tiga jet tempur F-16 dari Wing Udara 31, yang dilanjutkan penerjunan taktis ratusan personel Yonif 501/18/2/K.

Latihan juga menampilkan simulasi penangkapan ponton dan perebutan cepat sasaran galian pasir, serta peninjauan hasil penangkapan ponton ilegal di Dermaga Belinyu dan lokasi galian pasir di Dusun Nadi.

Latihan ini sebagai implementasi perintah Presiden RI Prabowo Subianto agar TNI mengamankan aset nasional.

Presiden Prabowo mengungkapkan bahwa terdapat sekitar 1.000 titik tambang ilegal yang beroperasi di wilayah Bangka Belitung. Akibat aktivitas penambangan tanpa izin dan praktik penyelundupan, Indonesia diperkirakan kehilangan hingga 80 persen produksi timah nasional.

“Saya perintahkan TNI untuk memblokir seluruh jalur masuk dan keluar di Pulau Bangka dan Pulau Belitung. Negara harus mengetahui secara pasti apa yang keluar dan apa yang masuk. Kita tidak boleh terus dirugikan,” kata Presiden Prabowo.(**)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed