Bupati Bangka Tengah Dorong Swasembada Daging Sapi di Bangka Tengah

Nasional39 views

LUBUK BESAR | jejakkriminal.com – Bupati Bangka Tengah, Algafry Rahman, menghadiri kegiatan Pelayanan Peternakan dan Kesehatan Hewan dalam rangka Bulan Bakti Peternakan dan Kesehatan Hewan Tahun 2025 di Kandang Kelompok Tani Argo Sedio, Dusun C2, Desa Lubuk Pabrik, Kecamatan Lubuk Besar, Selasa (16/09/2025) pagi.

Kegiatan ini merupakan program tahunan Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) Lubuk Besar yang menaungi Kecamatan Koba dan Kecamatan Lubuk Besar di bawah Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Bangka Tengah.

Bulan Bakti Peternakan diperingati setiap tahun pada 26 Agustus hingga 26 September. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kesadaran dan dedikasi masyarakat terhadap pentingnya sektor peternakan dan kesehatan hewan demi mewujudkan Ternak Sehat, Peternakan Sejahtera, Indonesia Maju.

Selaras dengan tema tersebut, Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah telah menjalankan program percepatan peningkatan populasi sapi potong menuju swasembada daging sapi berkelanjutan.

“Program ini merupakan salah satu upaya untuk mencapai ketahanan pangan dan mendukung Program MBG (Makan Bergizi Gratis) pemerintah pusat. Berbagai upaya telah dilakukan dalam peningkatan populasi ternak, terutama penyediaan hijauan pakan ternak secara berkelanjutan. Pakan inilah yang menjadi hal esensial untuk kebutuhan ternak,” ujar Algafry dalam sambutannya.

Acara ini juga terselenggara berkat dukungan empat kelompok tani di Desa Lubuk Pabrik, yakni Kelompok Tani Argo Sedio, Kelompok Tani Barokah, Kelompok Tani Maju Jaya, dan Kelompok Tani Jaya Makmur. Total populasi sapi dari keempat kelompok ini mencapai 81 ekor, dengan 18 ekor pedet (anak sapi berusia kurang dari 6 bulan) dipanen pada kesempatan ini.

“Saya hari ini senang sekali bersama Pak Kades, Ibu Kadis DPKP, dan anggota kelompok tani dapat menyaksikan langsung pelayanan yang diberikan dokter hewan. Saya juga sudah menggendong sapi hasil pengembangan dari teman-teman di sini. Hal ini patut kita apresiasi agar yang lain bisa mencontoh bagaimana teknis pengembangan sapi yang dilakukan,” tambah Algafry.

Dalam kegiatan ini juga dilaksanakan panen silase yang diproduksi sekitar 13 hari lalu, pemeriksaan kesehatan hewan, pemeriksaan status reproduksi sapi, pemeriksaan kebuntingan, pemberian obat cacing dan vitamin, serta konsultasi peternakan dengan petugas teknis.

Diketahui, sekitar 68–70 persen dari total biaya produksi usaha peternakan berasal dari pakan. Oleh karena itu, peternak harus memiliki pengetahuan yang memadai tentang pakan ternak.

“Istilah Good Feed for Good Food atau ‘Pakan yang Baik untuk Pangan yang Baik’ menjadi acuan pentingnya pemberian pakan berkualitas bagi ternak guna menghasilkan pangan yang baik dan aman bagi masyarakat. Salah satu syarat pakan adalah ketersediaannya harus berkelanjutan. Tantangan peternakan rakyat saat ini adalah kesulitan mendapatkan hijauan pakan saat musim kemarau. Solusinya adalah mengawetkan hijauan yang melimpah pada musim hujan sebagai cadangan pakan. Metode pengawetan yang efektif adalah fermentasi, dengan hasil yang dikenal sebagai silase,” jelas Kepala DPKP Bangka Tengah, Dian Akbarini.

Pada kesempatan ini, Algafry juga membuka ruang diskusi dengan para peternak.

“Tindak lanjut kita adalah tetap memberikan dukungan. Minimal fasilitas yang ada di sini akan kita tambah dan segera kita tindak lanjuti,” ucapnya usai kegiatan.

Seluruh rangkaian Pelayanan Peternakan dan Kesehatan Hewan Terpadu ini merupakan implementasi inovasi Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, yakni UNICORN MADU (Usaha Peningkatan Income Peternak melalui Manajemen Peternakan Terpadu), yang diharapkan mampu mewujudkan tema Ternak Sehat, Peternakan Sejahtera, Indonesia Maju.* Sumber: Diskominfosta Bangka Tengah

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed