Tanjungbalai Sumut.Jejakkriminal.com- Terkait laporan aktivis Tanjungbalai dugaan korupsi kredit usaha rakyat (KUR) di Bank Rakyat Indonesia (BRI) Sei Kepayang Asahan Sumatera Utara sebesar 17 Miliyar ke Kejaksaan Agung (Kejagung) Republik Indonesia, mendapat perhatian serius masyarakat Tanjungbalai. Bahkan menjadi perbincangan publik .
Betapa tidak, dalam pelaporan aktivis tersebut, dugaan korupsi melibatkan orang dalam pegawai BRI itu dan pengusaha.
Wartawan Jejakkriminal bersama rekan wartawan lainnya, ingin mengkonfirmasikan kepada kepala cabang (Kacab) BRI Sei Kepayang baru baru ini tidak ketemu. Menurut keterangan Satpam nya, pimpinannya tidak berada ditempat, “beliau keluar dan tidak menyebutkan kemana dan urusan apa” ungkap Satpam itu.
Namun Satpam tersebut menyuruh wartawan untuk konfirmasi ke Unit BRI Tanjungbalai ujarnya.
Para wartawan sudah tiga kali ingin konfirmasi ke Pimpinan Unit BRI Tanjungbalai tapi tidak ketemu. Menurut keterangan Satpam BRI tersebut, Pimpinan mereka tidak berada ditempat, dengan meminta nomor WhatsApp guna dapat menghubunginya bila pimpinannya berada ditempat ungkapnya.
Menanggapi sulitnya awak media yang ingin konfirmasi kepada pimpinan BRI, Ketua Dewan Pimpinan Cabang Persatuan Wartawan Republik Indonesia (DPC.PWRI) Kota Tanjungbalai Yusman angkat bicara.
Dikatakan nya, konfirmasi oleh wartawan adalah tupoksi nya mereka untuk mendapat keterangan konkrit terkait adanya laporan aktivis ke Kejagung sebagai bahan pemberitaan ke publik. Masyarakat ingin mengetahuinya dugaan korupsi 17 Miliyar, jangan jangan lebih besar dari dugaan tersebut.
Dalam waktu dekat, DPC.PWRI akan menyurati BRI Unit Tanjungbalai untuk mendapatkan informasi, sesuai Undang Undang nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (KIP) ungkap Ketua DPC.PWRI.(Tim)