Lampung Timur | Jejakkriminal.com – Sejumlah anggota PWDPI Lampung Timur menyoroti pernyataan Ketua Umum PWDPI yang mendukung program percetakan sawah di wilayah Kecamatan Waway Karya. Menurut mereka, pernyataan tersebut tidak sesuai dengan fakta di lapangan, karena program tersebut masih dalam tahap usulan dan belum disahkan oleh pemerintah.
Ferry Korlu Pertanian Waway Karya membenarkan bahwa program percetakan sawah masih dalam tahap pengusulan dan belum ada keputusan dari pemerintah. “Saya bicara sesuai faktanya saja ya, kalau soal cetak sawah, itu baru dalam tahap pengusulan dan baru diusulkan, statusnya pun sekarang masih menunggu apakah disetujui atau tidaknya,” ungkapnya.
Namun, PWDPI Lampung Timur dinilai membelot dan condong mem-backup Oknum Kepala Desa Sumberrejo yang tengah membuka tambang pasir. Hal ini memicu protes dari beberapa anggota PWDPI yang merasa bahwa organisasi tersebut tidak netral dan pemberitaannya terkesan dimanipulasi.
Sekretaris PWDPI Ahmad Rojali bahkan mengundurkan diri sebagai bentuk protes atas tindakan Ketua Umum PWDPI. Beberapa anggota lainnya juga geruduk kediaman DPC PWDPI Lampung Timur untuk menyatakan sikap keluar dari keanggotaan dan mempertanyakan sikap Ketua Umum PWDPI yang dinilai tidak netral.
“PWDPI ini ibarat tai kambing! Organisasi tidak jelas, ibarat gerubak cadang ditakhik sapi lawang ini,” ujar Abdul Gafur, salah satu anggota PWDPI yang protes.
Kasus ini menimbulkan pertanyaan tentang netralitas PWDPI dan independensi pers di Indonesia. Ketua Umum PWDPI, Nurullah, dinilai tidak kooperatif dalam menanggapi pertanyaan awak media terkait pernyataan tersebut.
(Tim)