Calon Wali Kota Medan Ridha – Rani Gelar Sayembara Dugaan Kecurangan di Pilwakot

Nasional193 views

MEDAN| Jejakkriminal.com – Tim pemenangan pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Medan Nomor urut 2, Ridha Dharmajaya dan Abdul Rani menggelar sayembara terkait dugaan kecurangan di Pilkada Medan 2024.

Sayembara itu mengajak masyarakat untuk mengabadikan bila menemukan adanya kecurangan Pilkada Medan yang dilakukan aparatur pemerintahan di Pemko Medan seperti Camat, Lurah maupun Kepala Lingkungan.

Sekretaris tim pemenangan Ridha-Rani, Boydo HK Panjaitan mengatakan, pihaknya akan memberikan imbalan Rp 2 juta bagi masyarakat yang mau melaporkan kecurangan kepada pihaknya.

“Kami melaksanakan sayembara ini atas adanya laporan dugaan pengerahan ASN dan Kepling untuk mendukung salah satu calon Walikota Medan,” kata Boydo, Kamis (24/10/2024).

Politisi PDI Perjuangan mengatakan, pihaknya menerima banyak informasi dugaan kecurangan yang melibatkan aparat pemerintahan baik itu Camat, Lurah dan Kepling untuk memenangkan pasangan tertentu di Pilkada Medan.

“Maka dari itu kami dari tim pemenangan Ridha-Rani mengajak semua kelompok relawan, kelompok masyarakat para pendukung tim Berani bilamana ada yang menemukan dan menangkap ada aparat pemerintahan baik Kepling, Lurah, Camat yang mengarahkan untuk memenangkan salah satu calon tertentu untuk melaporkan kepada kami yang disertakan video bukti kecurangan itu,” tegasnya.

Kata Boydo, masyarakat bisa menyerahkan video bila menemukan adanya Kepala Lingkungan atau ASN yang ikut ikutan mendukung calon tertentu.

“Dan bagi yang berani melakukan itu maka kami Tim Pemenangan Ridha-Rani akan memberikan hadiah sebesar Rp. 2 Juta. Dan video bukti kecurangan itu bisa diantarkan langsung ke Posko Pemenangan di Jalan Pemuda atau langung ke saya Boydo HK Panjaitan,” tegasnya.

Selain itu, Boydo juga mendesak agar Bawaslu Medan untuk melakukan investigasi terkait adanya dugaan-dugaan potensi kecurangan di Pilkada Medan untuk memenangkan salah satu calon tertentu.

“Kita, berharap kepada Bawaslu Kota Medan untuk juga melakukan investigasi terkait informasi potensi terjadinya kecurangan pada Pilkada Medan yang melibatkan aparat pemerintahan baik itu Camat, Lurah dan Kepling,” tegasnya.

“Dan bagi yang berani melakukan itu maka kami Tim Pemenangan Ridha-Rani akan memberikan hadiah sebesar Rp. 2 Juta. Dan video bukti kecurangan itu bisa diantarkan langsung ke Posko Pemenangan di Jalan Pemuda atau langung ke saya Boydo HK Panjaitan,” tegasnya.

Sebelumnya, mantan Wali Kota Medan Akhyar Nasution menuding ada pengerahan Kepala Lingkungan dan Camat di kota Medan untuk memenangkan calon Gubernur Sumatera Utara.

Tanpa menyebut nama calon gubernur yang dimaksud, Akhyar mengatakan melihat dan mendengar keterangan langsung beberapa Kepala Lingkungan.

Dia menyebut, kepala lingkungan diminta mengajak masyarakatnya mendukung salah satu cara Gubernur dan juga calon Wali Kota Medan.

“Jadi wajib memenangkan calon tertentu minimal 30 orang disetiap tempat pemungutan suara. Jika DPT sekitar 600 orang, para Kepala Lingkungan diminta memenangkan 301 suara. Ini kan berpotensi C6 tidak terbagi semua, karena sebagian warga Medan tinggal di luar Kota Medan. Jadi siapa pun itu mereka disuruh kerjakan itu,” kata Akhyar saat ditemui, Rabu (23/10/2024).

Akhyar mengatakan, setiap Kepala Lingkungan juga diminta untuk melakukan kampanye kepada masyarakat untuk kemudian dilaporkan kepada Camat.

Akhyar mengatakan, kepala lingkungan diancam akan dicopot jika tak mendukung.

Selain calon gubernur, Kepala Lingkungan juga diminta memenangkan salah satu calon Wali Kota Medan.

“Jadi setiap hari kepling juga melakukan campasing mengambil video untuk memenangkan calon tertentu. Jadi kepling setiap hari harus mencari 5 orang, kemudian dilaporkan ke Camat, kalau tidak akan diberhentikan sebagai kepling,” kata Akhyar.

Namun Akhyar tidak mau menyebut nama calon gubernur dan wali kota yang dia maksud.

“Kepada calon Gubernur tertentu, ada juga salah satu calon Wali Kota Medan jadi satu paket. Untuk namanya siapa? Calon tertentu, tidak pantas saya menyebutkan namanya, biar masyarakat yang menilai,” kata Akhyar.

“Saya kan masyarakat, yang saya melihat itu dan saya ngobrol dengan beberapa Kepling. Soal melapor itu kewenangan tim pemenangan atau inisiatif Bawaslu,” sambungnya.

Akhyar sendiri adalah mantan Wali Kota Medan pada tahun 2021. Pada Pilwakot Medan tahun 2020, Akhyar maju bersama Salman Alfarisi berhadapan dengan Bobby Nasution.

Pada saat ini, Akhyar keluar dari PDIP lantaran mendukung Bobby di Pilwakot Medan.

Dia kemudian bergabung ke Demokrat sebelum akhirnya ingin kembali ke PDIP usai Bobby keluar dan bergabung ke Gerindra.

Pada pemilihan Gubernur Sumut, Akhyar yang ingin kembali ke PDIP mendukung Edy Rahmayadi dan Hasan Basri Sagala. (Irham)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed