Kasus Stunting Di Kabupaten Bangka terjadi penurunan,Mendo Barat masih yang tertinggi

Nasional202 views

Bangka | JejakKriminal.com – Kecamatan Mendo Barat masih menjadi wilayah dengan kasus stunting tertinggi di Kabupaten Bangka yaitu dengan 7 desa lokus,sedangkan untuk Kecamatan Sungailiat masih terdisa 1 desa lokus yaitu Desa Rebo,Kecamatan Riau Silip 1 Desa lokus,dan Kecamatan Belinyu 1 desa lokus.

Hal ini diungkapkan  Kepala Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan anak (DP2KBP3A) Kabupaten Bangka,Nurita saat melakukan Audit Kasus Stunting (Deseminasi) Kabupaten Bangka Tahun 2023 yang bertempat di Hotel Novilla Sungailiat,Rabu (10/ 05/2023).

Lebih lanjut Kepala Dinas DP2KBP3A Kabupaten Bangka,Nurita mengatakan penurunan angka stunting dari 1,34 persen tahun 2022 menjadi 1,27 persen pada tahun 2023 yang artinya penanganan kasus cukup be“Dari 11 desa lokus stunting tahun 2022 menjadi 10 desa lokus pada saat ini,dan diharapkan desa lokus stunting ini akan semakin berkurang”,ujarnya.

Nurita juga mengatakan bahwa tumbuh kembang anak ini harus diperhatikan mulai dari masa pra kehamilan,masa kehamilan dan masa kelahiran hingga usia anak mencapai 5 tahun.Karena itu kesehatan ibu dan anak ini merupakan satu paket.

“Untuk mempercepat penurunan kasus stunting ini diperlukan kerjasama semua pihak.Dalam waktu dekat Pemkab Bangka akan mengandeng pihak BUMN dan Swasta untuk berkolaborasi dalam hal penganggaramnya.Karena pemenuhan gizi yang baik merupakan faktor utama dalam mengatasi stunting ini”.terangnya.

Nurita juga mengatakan kurangnya kesadaran Ibu untuk menimbang dan mengontrol berat badan bayi ke posyandu merupakan faktor penghambat percepatan penurunan kasus stunting terutama di daerah pedesaan.

“Ibu-ibu yang memasuki masa kehamilan harus sering mengontrol kesehatan kandungannya ke puskesmas atau pelayana kesehatan terdekat.Setelah masa kelahiran pun ibu dan anak harus rutin mengontrol kesehatan dan berat badan bayinya ke posyandu setiap bulannya.Kegiatan posyandu ini harus rutin dilaksanakan sampai usia anak 5 tahun,agar anak mendapatkan imunisasi yang lengkap dan tumbuh kembang anak dapat terjaga”,jelasnya.

Sementara itu Wakil Bupati Bangka yang juga Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Bangka,Syahbudin S.I.P,.M.T.r.iP. mengajak semua pihak mulai dari desa,kecamatan sampai tingkat kabupaten untuk bekerja sama dalam menanggulangi masalah stunting ini,agar tidak ada lagi anak anak yang mengalami gizi buruk sehingga menghambat tumbuh kembang mereka.

“Karena stunting ini menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi penurunan kualitas SDM kita,maka percapatan penanganan stunting harus kita galakkan untuk menciptakan SDM yang unggul dan berkualitas”,pungkasnya.

(Raja)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed